MEDIA PEMBELAJARAN IPA
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 1996). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Sementara itu Gagne and Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
B. Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu dari peran terpenting teknologi dan media yaitu sebagai katalis perubahan dalam lingkungan pengajaran secara keseluruhan. Pemanfaatan media yang efektif mengharuskan guru lebih siap sebelumnya dengan menentukan tujuan, mengubah rutinitas ruang kelas, dan mengevaluasi untuk menentukan dampak pengajaran pada kemampuan mental, perasaaan, nilai-nilai, keterampilan antarpersonal, dan keterampilan motorik (Smaldino et al, 2012: 14-15). Fungsi media pembelajaran diantaranya: memperjelas dan memperkaya/ melengkapi informasi yang diberikan secara verbal; meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar; meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi; menambah variasi penyajian materi, pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar; kemudahan materi untuk dicerna dan lebuh membekas, sehingga tidak mudah dilupakan siswa; memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin abstrak; meningkatkan keingintahuan (curiousity) siswa; memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.
Nuryani dkk (2003: 142-153) mengemukakan manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Latar belakang kehidupan keluarga dan lingkungan masyarakat menentukan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, misalnya untuk menampilkan obyek yang terlalu besar untuk dihadirkan ke dalam ruang kelas. Contohnya binatang besar dapat dijelaskan dengan menggunakan media pembelajaran seperti foto, slide, gambar, model, televisi, komputer, dan sebagainya.
3. Media dapat mengatasi obyek yang terlalu kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya atom, molekul, sel, dan bakteri dapat diperjelas dengan menggunakan media seperti mikroskop, lup, model, gambar, dan sebagainya.
4. Media dapat mengatasi gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat dengan menggunakan film, film slide, TV, dan video.
5. Media dapat menjelaskan hal-hal yang terlalu kompleks dan terlalu rumit untuk diamati. Seperti sistem aliran darah, cara kerja otak, sistem listrik pada pesawat terbang dapat dijelaskan dengan menggunakan media film, film slide, televisi, video, gambar, foto, komputer, dan sebagainya.
6. Media dapat menjelaskan peristiwa alam, seperti mekarnya bunga, gerhana, tornado, dan sebagainya.
7. Media memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan masyarakat secara alami.
8. Media menghasilkan keseragaman pengamatan siswa terhadap sesuatu.
9. Media dapat menanamkan konsep dasar yang konkrit dan realitas.
10. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar yang baru, serta membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan siswa.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 9) berpendapat bahwa secara umum media mempunyai kegunaan sebagai berikut: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Lebih lanjut Smaldino et al (2012: 14) mengungkapkan bahwa secara umum pemanfaatan teknologi dan media bagi guru yaitu sebagai dukungan dalam proses pembelajaran, di sisi lain jika pembelajaran berpusat pada peserta didik, maka peserta didik merupakan pengguna teknologi dan media.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, gambar video, atau model;
Gambar 3: Tata Surya
Sumber : http://nineplanets.org/planetorder.JPG
b. obyek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film slide, film, gambar video atau gambar.
Gambar 4: Bakteri e coli.
Sumber: http://sumutcyber.com/photo/dir072009/1246789828bakteri.jpg
c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse, high-speed photography atau slow motion playback video,
Gambar 5: Kilat dan Petir
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Lightning_in_Arlington.jpg/258px-Lightning_in_Arlington.jpg
d. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, firn slide, foto maupun secara verbal;
Gambar 6: Solvay Conference 1927.
Sumber: http:// blog.mujtabahussain.net
e. untuk yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain;
Gambar 7: Mesin Motor 4 tax.
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJZrlSMi4KJXCNkgtlFa4LdKYHfTyffBg78kjLaIs_F4pnKn-FP50MulsL3WPe2Z4n07u0MWZ_2RfFwRH3H4r1l_9BsKCbknJihHxDq2_1__Qh45gRj-e1sH4bzecbkgSfgkXMlchttYRH/s1600/sket-c70.jpg
f. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai (slide), gambar, video.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a. menimbulkan kegairahan belajar.
b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya.
c. memungkinkan peserta didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan latar belakang keluarga yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. memberikan perangsang yang sama.
b. mempersamakan pengalaman.
c. menimbulkan persepsi yang sama.
C. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang. Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak), yaitu: 1) Media audio, 2) Media cetak, 3) Media visual diam, 4) Media visual gerak, 5) Media audio semi gerak, 6) Media visual semi gerak, 7) Media audio visual diam, dan 8) Media audio visual gerak. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 1 (terlampir)
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media, yaitu:
1. Audio, contoh: kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. Cetak, contoh: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak, contoh: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam, contoh : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide).
5. proyeksi audio visual diam, contoh: film bingkai slide bersuara
6. visual gerak, contoh: film bisu
7. audio visual gerak, contoh: film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik, contoh: benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan, contoh: guru, pustakawan, laboran
10. komputer, contoh: CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI). Lebih lanjut Henrich (2003) menggolongkan media sebagai berikut: 1) media yang tidak diproyeksikan, 2) media yang diproyeksikan, 3) media audio, 4) media video, 5) media berbasis komputer, 6) multi media kit.
Selain itu ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan media, baik pengertian media secara umum maupun media pembelajaran.
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam,
a. Media auditif : radio, telepon, cassete recorder dan piringan audio.
b. Media visual : film strip (film rangkai), slide (film bingkai), foto, gambar, lukisan, cetakan, film bisu, film kartun.
c. Media audio visual : film suara (gambar hidup), televisi dan video cassete.
2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi atas:
a. Media yang mempunyai daya input yang luas dan serentak, serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama, misalnya radio dan televisi.
b. Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruangan dan tempat, seperti film, sound slide, film strip.
c. Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram, pembelajaran melalui komputer.
3. Dilihat dari bentuk, media dapat dibedakan atas :
a. Media dua dimensi : poster, bagan, grafik, peta datar, foto, gambar, lukisan.
b. Media tiga dimensi : peta timbul, globe, model boneka.
4. Dilihat dari bahan dan pembuatannya, media dibagi pula atas :
a. Media yang sederhana, yaitu media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak terlalu sulit.
b. Media yang kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal biayanya dan sulit membuatnya (Arief Sidharta & Muhammad Yani, 2005: 12-13).
Media bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa latin medium (“antara”). Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Sekumpulan benda-benda yang sering kali tidak termasuk media adalah model dan benda sebenarnya. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.
Pelaksanaan proses belajar mengajar dapat mempergunakan bermacam-macam bentuk media pembelajaran, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Macam-macam media pembelajaran menurut Arief Sidharta & Muhammad Yani (2005: 6-7) dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bahan publikasi: koran, majalah dan buku.
2. Bahan bergambar: gambar, bagan (chart), peta, poster, foto, lukisan, grafik dan diagram.
3. Bahan pameran: bulletin board, papan flanel, papan magnet dan papan demonstrasi.
4. Bahan proyeksi: film, film strip, slide, transparansi, dan OHP.
5. Bahan rekaman audio: tape cassete, piringan hitam dan kaset video.
6. Bahan produksi : kamera, tape recorder dan termofek (untuk membuat transparansi).
7. Bahan siaran: program radio dan televisi.
8. Bahan pandang dengar (audio visual): TV, film suara, slide bersuara dan video cassete.
9. Bahan model/benda tiruan: model irisan penampang batang, model torso tubuh manusia. Selain itu ada media lain yang kita kenal, antara lain: diorama, pertunjukan wayang dan boneka.
Santyasa (2007: 10) menyatakan bahwa media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Gerlach dan Ely, dan (5) Ibrahim. Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telpon.
Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada tinggi, sedang, dan rendah.
Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
Smaldino, Lowther, & Russell (2011: 7) mengelompokkan media menjadi enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) benda-benda, dan orang-orang. Berikut ini penjelasan dari masing-masing kategori:
1. Teks
Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun-buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya.
2. Audio
Audio mencakup apa saja yang anda bisa dengar-suara orang, musik, suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik, dan sebagainya. Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar atau direkam.
3. Visual rutin
Visual rutin digunakan untuk memicu belajar. Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada sebuah papan tulis putih, foto, gambar pada sebuah buku, kartun, dan sebagainya.
4. Video (motion media)
Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer, dan sebagainya.
5. Perekayasa (manipulatives)
bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh para siswa.
6. Orang-orang (people) bisa berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi. Orang-orang sangatlah penting bagi pembelajaran. Para siswa belajar dari guru, siswa lainnya, dan orang dewasa.
Sebuah format media merupakan bentuk fisik yang di dalamnya pesan disertakan dan ditampilkan. Memilih subuah format media bisa menjadi tugas yang rumit. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan teknologi yang tersedia, keragaman pebelajar, dan banyaknya tujuan yang harus diraih. Contoh format media dan bahan pengajarannya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.
Contoh Format Media dan Bahan-Bahan Pengajaran
Media Format Media Bahan-Bahan Pengajaran
Teks Buku, pernti lunak komputer Buku cetak
Audio CD, penyaji langsung Alamat negara bagian di radio
Visual Gambar pada papan tulis, foto di koran Gambar not musik
Video DVD, film dokumenter IMAX Lewis & Clark: Great Journey West
Perekayasa Model Plastik, Benda-benda sebenarnya Model besar belalang
Orang-Orang Guru, Ahli bidang studi Pejabat penting NASA
(Smaldino, Lowther, & Russell, 2011: 8).
Visual bisa dibagi menjadi enam kategori (Smaldino, Lowther, & Russell, 2011: 76-79), yaitu:
1. Visual Realistik
Visual realistik menampilkan objek sebenarnya yang sedang dipelajari. Sebagai misal foto berwarna dari sebuah kereta.
2. Visual Analogis
Visual analogis menyampaikan sebuah konsep atau topik dengan menampilkan sesuatu lainnya dan meyiratkan kemiripan. Sebagai contohnya mengajarkan aliran listrik dengan menampilkan aliran air dalam pipa berangkai seri dan paralel. Contoh lainnya adalah analogi untuk sel darah putih yang memerangi infeksi berupa sepasukan tentara yang menyerang benteng.
3. Visual Organisasional
Visual organisasional menampilkan hubungan kualitatif di antara berbagai elemen. Contohnya adalah diagram klasifikasi, time lines, diagram alur, dan peta.
4. Visual Relasional
Visual relasional mengomunikasikan hubungan kuantitatif. Contohnya meliputi diagram batang, grafik bergambar, diagram kue, dan grafik garis.
5. Visual Transformasional
Visual transformasional menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuai dengan waktu dan tempat. Contohnya adalah diagram tentang bagaimana membuat baja atau diagram siklus air.
6. Visual Interpretif
Visual interpretatif menggambarkan hubungan teoritis dan abstrak. Contohnya yaitu diagram skematik dari sebuah sirkuit listrik
Berdasarkan uraian diatas media dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu: media visual, media audio, dan media audio-visual.
1. Media Visual
a. Media yang tidak diproyeksikan
1) Media Realita
Media Realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Gambar. 8:
Belajar Langsung dari Benda Nyata. (http://klabraudah.wordpress.com/)
2) Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
Gambar 9:
Model Ginjal Manusia (http://1.bp.blogspot.com/)
3) Media Grafis
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
a) Gambar (foto)
Gambar bisa berupa foto yang mewakili orang, tempat, dan barang. Gambar yang biasanya digunakan dalam pembelajaran adalahfoto, kartupos (postcards), ilustrasi dari buku illustrations from books, periodicals, and catalogs, and study prints.
Gambar 10:
Foto Burung (http://www.majalah.hidayatullah.com/)
b) Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
Gambar 11:
Sketsa Tanaman (http://ipapgsd1.files.wordpress.com/)
c) Diagram (skema)
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
Gambar 12:
Organisasi Kehidupan (http://welearninglisttogether.files.wordpress.com/)
c) Bagan (chart)
Bagan menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
Gambar 13:
Siklus Hidrologi (http://1.bp.blogspot.com/)
d) Grafik
Grafik gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
Gambar. 14:
Berbagai Macam Bentuk Grafik (http://1.bp.blogspot.com/)
e) Poster
Poster merupakan kombinasi visual dari gambar, garis, warna, dan kata-kata.
Gambar 15:
Poster (http://www.akuinginhijau.files.wordpress.com/)
f) Kartun
Kartun merupakan gambaran kasar (karikatur) dari orang sesungguhnya atau peristiwa tertentu.
Gambar 16:
Kartun (Padmanabhan, T. The Story of Physics)
b. Media proyeksi
1) Transparansi Overhead Projector (OHP)
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy-OHT) dan perangkat keras (OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu dengan mengambil dari bahan cetak memakai teknik tertentu atau membuat sendiri secara manual
Gambar 17:
OHP (http://stat.ks.kidsklik.com/)
2) Film Bingkai (slide)
Film bingkai adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Gambar 18:
Slide Projector (http://www.scandigital.com/)
2. Media Audio
a. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
Gambar 19
Radio (http://1.bp.blogspot.com/)
b. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.
Gambar 20:
Kaset-audio (http://www.fosfor.com/)
3. Media Audio-Visual
a. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Gambar 21:
VCD (http://images01.olx.com/)
b. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Gambar 22:
Komputer (http://2.bp.blogspot.com/)
Sumber: Makalah Media Pembelajaran IPA Kelas PSn P2TK PPS UNY Tahun 2012
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 1996). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Sementara itu Gagne and Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
B. Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu dari peran terpenting teknologi dan media yaitu sebagai katalis perubahan dalam lingkungan pengajaran secara keseluruhan. Pemanfaatan media yang efektif mengharuskan guru lebih siap sebelumnya dengan menentukan tujuan, mengubah rutinitas ruang kelas, dan mengevaluasi untuk menentukan dampak pengajaran pada kemampuan mental, perasaaan, nilai-nilai, keterampilan antarpersonal, dan keterampilan motorik (Smaldino et al, 2012: 14-15). Fungsi media pembelajaran diantaranya: memperjelas dan memperkaya/ melengkapi informasi yang diberikan secara verbal; meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar; meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi; menambah variasi penyajian materi, pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar; kemudahan materi untuk dicerna dan lebuh membekas, sehingga tidak mudah dilupakan siswa; memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin abstrak; meningkatkan keingintahuan (curiousity) siswa; memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.
Nuryani dkk (2003: 142-153) mengemukakan manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Latar belakang kehidupan keluarga dan lingkungan masyarakat menentukan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, misalnya untuk menampilkan obyek yang terlalu besar untuk dihadirkan ke dalam ruang kelas. Contohnya binatang besar dapat dijelaskan dengan menggunakan media pembelajaran seperti foto, slide, gambar, model, televisi, komputer, dan sebagainya.
3. Media dapat mengatasi obyek yang terlalu kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya atom, molekul, sel, dan bakteri dapat diperjelas dengan menggunakan media seperti mikroskop, lup, model, gambar, dan sebagainya.
4. Media dapat mengatasi gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat dengan menggunakan film, film slide, TV, dan video.
5. Media dapat menjelaskan hal-hal yang terlalu kompleks dan terlalu rumit untuk diamati. Seperti sistem aliran darah, cara kerja otak, sistem listrik pada pesawat terbang dapat dijelaskan dengan menggunakan media film, film slide, televisi, video, gambar, foto, komputer, dan sebagainya.
6. Media dapat menjelaskan peristiwa alam, seperti mekarnya bunga, gerhana, tornado, dan sebagainya.
7. Media memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan masyarakat secara alami.
8. Media menghasilkan keseragaman pengamatan siswa terhadap sesuatu.
9. Media dapat menanamkan konsep dasar yang konkrit dan realitas.
10. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar yang baru, serta membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan siswa.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 9) berpendapat bahwa secara umum media mempunyai kegunaan sebagai berikut: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Lebih lanjut Smaldino et al (2012: 14) mengungkapkan bahwa secara umum pemanfaatan teknologi dan media bagi guru yaitu sebagai dukungan dalam proses pembelajaran, di sisi lain jika pembelajaran berpusat pada peserta didik, maka peserta didik merupakan pengguna teknologi dan media.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, gambar video, atau model;
Gambar 3: Tata Surya
Sumber : http://nineplanets.org/planetorder.JPG
b. obyek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film slide, film, gambar video atau gambar.
Gambar 4: Bakteri e coli.
Sumber: http://sumutcyber.com/photo/dir072009/1246789828bakteri.jpg
c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse, high-speed photography atau slow motion playback video,
Gambar 5: Kilat dan Petir
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Lightning_in_Arlington.jpg/258px-Lightning_in_Arlington.jpg
d. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, firn slide, foto maupun secara verbal;
Gambar 6: Solvay Conference 1927.
Sumber: http:// blog.mujtabahussain.net
e. untuk yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain;
Gambar 7: Mesin Motor 4 tax.
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJZrlSMi4KJXCNkgtlFa4LdKYHfTyffBg78kjLaIs_F4pnKn-FP50MulsL3WPe2Z4n07u0MWZ_2RfFwRH3H4r1l_9BsKCbknJihHxDq2_1__Qh45gRj-e1sH4bzecbkgSfgkXMlchttYRH/s1600/sket-c70.jpg
f. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai (slide), gambar, video.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a. menimbulkan kegairahan belajar.
b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya.
c. memungkinkan peserta didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan latar belakang keluarga yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. memberikan perangsang yang sama.
b. mempersamakan pengalaman.
c. menimbulkan persepsi yang sama.
C. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang. Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak), yaitu: 1) Media audio, 2) Media cetak, 3) Media visual diam, 4) Media visual gerak, 5) Media audio semi gerak, 6) Media visual semi gerak, 7) Media audio visual diam, dan 8) Media audio visual gerak. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 1 (terlampir)
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media, yaitu:
1. Audio, contoh: kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. Cetak, contoh: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak, contoh: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam, contoh : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide).
5. proyeksi audio visual diam, contoh: film bingkai slide bersuara
6. visual gerak, contoh: film bisu
7. audio visual gerak, contoh: film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik, contoh: benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan, contoh: guru, pustakawan, laboran
10. komputer, contoh: CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI). Lebih lanjut Henrich (2003) menggolongkan media sebagai berikut: 1) media yang tidak diproyeksikan, 2) media yang diproyeksikan, 3) media audio, 4) media video, 5) media berbasis komputer, 6) multi media kit.
Selain itu ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan media, baik pengertian media secara umum maupun media pembelajaran.
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam,
a. Media auditif : radio, telepon, cassete recorder dan piringan audio.
b. Media visual : film strip (film rangkai), slide (film bingkai), foto, gambar, lukisan, cetakan, film bisu, film kartun.
c. Media audio visual : film suara (gambar hidup), televisi dan video cassete.
2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi atas:
a. Media yang mempunyai daya input yang luas dan serentak, serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama, misalnya radio dan televisi.
b. Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruangan dan tempat, seperti film, sound slide, film strip.
c. Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram, pembelajaran melalui komputer.
3. Dilihat dari bentuk, media dapat dibedakan atas :
a. Media dua dimensi : poster, bagan, grafik, peta datar, foto, gambar, lukisan.
b. Media tiga dimensi : peta timbul, globe, model boneka.
4. Dilihat dari bahan dan pembuatannya, media dibagi pula atas :
a. Media yang sederhana, yaitu media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak terlalu sulit.
b. Media yang kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal biayanya dan sulit membuatnya (Arief Sidharta & Muhammad Yani, 2005: 12-13).
Media bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa latin medium (“antara”). Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Sekumpulan benda-benda yang sering kali tidak termasuk media adalah model dan benda sebenarnya. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.
Pelaksanaan proses belajar mengajar dapat mempergunakan bermacam-macam bentuk media pembelajaran, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Macam-macam media pembelajaran menurut Arief Sidharta & Muhammad Yani (2005: 6-7) dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bahan publikasi: koran, majalah dan buku.
2. Bahan bergambar: gambar, bagan (chart), peta, poster, foto, lukisan, grafik dan diagram.
3. Bahan pameran: bulletin board, papan flanel, papan magnet dan papan demonstrasi.
4. Bahan proyeksi: film, film strip, slide, transparansi, dan OHP.
5. Bahan rekaman audio: tape cassete, piringan hitam dan kaset video.
6. Bahan produksi : kamera, tape recorder dan termofek (untuk membuat transparansi).
7. Bahan siaran: program radio dan televisi.
8. Bahan pandang dengar (audio visual): TV, film suara, slide bersuara dan video cassete.
9. Bahan model/benda tiruan: model irisan penampang batang, model torso tubuh manusia. Selain itu ada media lain yang kita kenal, antara lain: diorama, pertunjukan wayang dan boneka.
Santyasa (2007: 10) menyatakan bahwa media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Gerlach dan Ely, dan (5) Ibrahim. Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telpon.
Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada tinggi, sedang, dan rendah.
Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
Smaldino, Lowther, & Russell (2011: 7) mengelompokkan media menjadi enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) benda-benda, dan orang-orang. Berikut ini penjelasan dari masing-masing kategori:
1. Teks
Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun-buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya.
2. Audio
Audio mencakup apa saja yang anda bisa dengar-suara orang, musik, suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik, dan sebagainya. Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar atau direkam.
3. Visual rutin
Visual rutin digunakan untuk memicu belajar. Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada sebuah papan tulis putih, foto, gambar pada sebuah buku, kartun, dan sebagainya.
4. Video (motion media)
Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer, dan sebagainya.
5. Perekayasa (manipulatives)
bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh para siswa.
6. Orang-orang (people) bisa berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi. Orang-orang sangatlah penting bagi pembelajaran. Para siswa belajar dari guru, siswa lainnya, dan orang dewasa.
Sebuah format media merupakan bentuk fisik yang di dalamnya pesan disertakan dan ditampilkan. Memilih subuah format media bisa menjadi tugas yang rumit. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan teknologi yang tersedia, keragaman pebelajar, dan banyaknya tujuan yang harus diraih. Contoh format media dan bahan pengajarannya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.
Contoh Format Media dan Bahan-Bahan Pengajaran
Media Format Media Bahan-Bahan Pengajaran
Teks Buku, pernti lunak komputer Buku cetak
Audio CD, penyaji langsung Alamat negara bagian di radio
Visual Gambar pada papan tulis, foto di koran Gambar not musik
Video DVD, film dokumenter IMAX Lewis & Clark: Great Journey West
Perekayasa Model Plastik, Benda-benda sebenarnya Model besar belalang
Orang-Orang Guru, Ahli bidang studi Pejabat penting NASA
(Smaldino, Lowther, & Russell, 2011: 8).
Visual bisa dibagi menjadi enam kategori (Smaldino, Lowther, & Russell, 2011: 76-79), yaitu:
1. Visual Realistik
Visual realistik menampilkan objek sebenarnya yang sedang dipelajari. Sebagai misal foto berwarna dari sebuah kereta.
2. Visual Analogis
Visual analogis menyampaikan sebuah konsep atau topik dengan menampilkan sesuatu lainnya dan meyiratkan kemiripan. Sebagai contohnya mengajarkan aliran listrik dengan menampilkan aliran air dalam pipa berangkai seri dan paralel. Contoh lainnya adalah analogi untuk sel darah putih yang memerangi infeksi berupa sepasukan tentara yang menyerang benteng.
3. Visual Organisasional
Visual organisasional menampilkan hubungan kualitatif di antara berbagai elemen. Contohnya adalah diagram klasifikasi, time lines, diagram alur, dan peta.
4. Visual Relasional
Visual relasional mengomunikasikan hubungan kuantitatif. Contohnya meliputi diagram batang, grafik bergambar, diagram kue, dan grafik garis.
5. Visual Transformasional
Visual transformasional menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuai dengan waktu dan tempat. Contohnya adalah diagram tentang bagaimana membuat baja atau diagram siklus air.
6. Visual Interpretif
Visual interpretatif menggambarkan hubungan teoritis dan abstrak. Contohnya yaitu diagram skematik dari sebuah sirkuit listrik
Berdasarkan uraian diatas media dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu: media visual, media audio, dan media audio-visual.
1. Media Visual
a. Media yang tidak diproyeksikan
1) Media Realita
Media Realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Gambar. 8:
Belajar Langsung dari Benda Nyata. (http://klabraudah.wordpress.com/)
2) Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
Gambar 9:
Model Ginjal Manusia (http://1.bp.blogspot.com/)
3) Media Grafis
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
a) Gambar (foto)
Gambar bisa berupa foto yang mewakili orang, tempat, dan barang. Gambar yang biasanya digunakan dalam pembelajaran adalahfoto, kartupos (postcards), ilustrasi dari buku illustrations from books, periodicals, and catalogs, and study prints.
Gambar 10:
Foto Burung (http://www.majalah.hidayatullah.com/)
b) Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
Gambar 11:
Sketsa Tanaman (http://ipapgsd1.files.wordpress.com/)
c) Diagram (skema)
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
Gambar 12:
Organisasi Kehidupan (http://welearninglisttogether.files.wordpress.com/)
c) Bagan (chart)
Bagan menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
Gambar 13:
Siklus Hidrologi (http://1.bp.blogspot.com/)
d) Grafik
Grafik gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
Gambar. 14:
Berbagai Macam Bentuk Grafik (http://1.bp.blogspot.com/)
e) Poster
Poster merupakan kombinasi visual dari gambar, garis, warna, dan kata-kata.
Gambar 15:
Poster (http://www.akuinginhijau.files.wordpress.com/)
f) Kartun
Kartun merupakan gambaran kasar (karikatur) dari orang sesungguhnya atau peristiwa tertentu.
Gambar 16:
Kartun (Padmanabhan, T. The Story of Physics)
b. Media proyeksi
1) Transparansi Overhead Projector (OHP)
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy-OHT) dan perangkat keras (OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu dengan mengambil dari bahan cetak memakai teknik tertentu atau membuat sendiri secara manual
Gambar 17:
OHP (http://stat.ks.kidsklik.com/)
2) Film Bingkai (slide)
Film bingkai adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Gambar 18:
Slide Projector (http://www.scandigital.com/)
2. Media Audio
a. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
Gambar 19
Radio (http://1.bp.blogspot.com/)
b. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.
Gambar 20:
Kaset-audio (http://www.fosfor.com/)
3. Media Audio-Visual
a. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Gambar 21:
VCD (http://images01.olx.com/)
b. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Gambar 22:
Komputer (http://2.bp.blogspot.com/)
Sumber: Makalah Media Pembelajaran IPA Kelas PSn P2TK PPS UNY Tahun 2012
CD Media Pembelajaran IPA super lengkap , Animasi Flash Materi IPA, Powe Point Materi IPA, Video Materi IPA, Kumpulan Soal IPA, PTK IPA, KLICK DISINI www.mediailmu22.blogspot.com
BalasHapus
BalasHapusnice info banget kak
Le Minerale